Renungan Sebuah Kisah Natal. Wed, 12/03/2008 - 00:00 — admin. itulah gambaran dan pilihan yang diberikan Allah kepada manusia, dan tentu saja, itulah makna perumpamaan di atas. Perayaan Hari Raya Kristen Sumber. Judul Buku: Edisi Natal Santapan Rohani: Hadiah Terindah . Pengarang:
3 Natal artinya memberi. Natal berbicara tentang misi Bapa bagi dunia, yaitu Bapa di Surga mengutus Misionaris-Nya ke dalam dunia yaitu Yesus Kristus. Ketiga orang Majus datang hanya untuk menyembah dan memberi emas, perak, dan mur. 2000 tahun yang lalu Bapa kita menaburkan benih yang kekal yaitu Firman Allah ke dalam dunia.
Maknanatal yang sesungguhnya berasal dari dalam hati manusia sendiri-sendiri. Bagaimana bisa mengambil arti mendalam tentang kelahiran Yesus. Kemudian, kesederhanaan merupakan hal yang lebih Tuhan sukai. Berikut adalah kumpulan renungan kristen tentang natal terbaru 2022. Judul 1: Renungan Untuk Keluarga
Pohonnatal adalah ungkapan hati manusia dalam menyambut natal yang suci, menyambut bayi yang ditunggu-tunggu. Menyambut kasih Allah yang diberikan untuk manusia. Pohon cemara yang banyak dipakai jadi pohon natal adalah pohon yang tahan dalam segala musim.
Berbicaratentang makna Natal yang sesungguhnya, banyak orang yang mengaku beragama Kristen pun, ternyata tidak mengetahuinya. Makna Natal yang sesungguhnya semakin teralihkan oleh beberapa hal seperti : promosi-promosi barang-barang dengan diskon spesial di akhir tahun yang ditawarkan oleh banyak pusat-pusat perbelanjaan, Natal seolah makin identik dengan seorang tua gendut berjangkut putih
Denganmerayakan hari Natal, kita sedang mendeklarasikan ke seluruh dunia tentang Anak Allah yang rela turun ke bumi dan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah ini: Yesus Kristus rela meninggalkan ketuhanan-Nya dan menjelma menjadi manusia karena tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan kita dari hukuman yang seharusnya kita terima. Amin.
Kata"natal" berasal dari bahasa latin yaitu " dies natalis " yang berarti "hari lahir". Dalam Alkitab tidak dijumpai kata natal, yang ada hanya kelahiran Yesus. Tidak ada orang yang dapat menghitung dengan tepat dan benar tentang kelahiran Yesus. Peringatan kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Yesus untuk dilakukan.
Melaluisalib yang hina, Ia menanggung murka Allah. Bahkan, Ia membuktikan kemurahan hati dan kasih Allah kepada manusia berdosa. Karena itu, Natal menjadi alarm yang terus mengingatkan kita tentang keajaiban kasih Allah; mulai dari palungan menuju palang yang hina. Biarlah hati kita menjadi telinga yang mendengar alarm Natal.
Iniadalah bulan yang sangat bermakna bagi umat Kristiani karena di bulan inilah kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat yang telah membebaskan kita dari belenggu kutuk dan dosa sehingga dilayakkan untuk masuk ke tahta Allah, bertemu denganNya dan mendapatkan janji keselamatan.
Bagisebagian orang, makna hari Natal adalah hari libur menjelang akhir tahun. Bagi beberapa orang lain, ini berarti kesempatan bersenang-senang, bahkan berpesta pora. Bagi yang lain lagi, inilah kesempatan untuk mengeruk keuntungan bisnis sebesar-besarnya dengan menempelkan label Natal pada apa saja yang mereka perdagangkan.
WtUZp8b. Makna Natal yang sesungguhnya adalah makna Natal yang sejati, khususnya bagi orang Kristen atau orang percaya, yang didasarkan pada kebenaran Alkitab sebagai firman Tuhan. Makna Natal yang sesungguhnya atau makna Natal yang sejati, sangat perlu untuk kita ketahui. Sebab bagi kita orang percaya, Hari Natal sejatinya bukan sekedar hiruk pikuk pesta atau perayaan keagamaan, melainkan sarana perenungan atau refleksi diri. Maka makna Natal yang sesungguhnya atau makna Natal yang sejati menjadi penting bagi kita, sehingga kita dapat merenungkan atau merefleksikannya dalam hidup. Seperti kita tahu, dewasa ini Natal sudah menjadi hari perayaan yang universal, bukan lagi hanya perayaan keagamaan umat kristiani. Baca juga 10 Khotbah Terbaik Tentang Natal Kendati banyak orang di luar umat kristiani yang menolak sekedar untuk ikut merayakan natal bahkan untuk mengucapkan Selamat Natal sekalipun, namun tampaknya lebih banyak lagi orang yang terlibat “merayakannya”. “Merayakan” yang dimaksud di sini tentu bukan dalam arti religius, tetapi dalam arti umum, sekedar pesta dan bersenang-senang di hari libur. Baca juga 7 Karakter Tokoh Natal Yang Patut Diteladani Bahkan di beberapa tempat, seperti di diskotik, natal “dirayakan” secara tidak benar, dengan huru-hara, pesta pora dan melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya. Di sisi lain, hiruk-pikuk dan gemerlapnya perayaan natal, sekalipun dirayakan secara benar, dapat mengaburkan makna natal yang sesungguhnya. Baca juga 7 Alasan Mengapa Orang Kristen Merayakan Natal Oleh karena itu, perlu direnungkan kembali makna natal yang sesungguhnya, sehingga esensi natal tidak hilang begitu saja oleh hiruk-pikuk dan gemerlapnya perayaan natal, bahkan oleh “perayaan” natal yang tidak benar. Lalu, apakah makna natal yang sesungguhnya atau yang sejati menurut Alkitab dan pandangan Kristen/Katolik? Artikel ini akan mencoba membahasnya. 1. Natal Adalah Pengorbanan Makna natal yang sesungguhnya atau yang sejati yang pertama adalah pengorbanan. Karena kasihNya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anakNya yang tunggal, Yesus Kristus, agar manusia terbebas dari dosa Yohanes 316. Manusia yang telah jatuh dalam dosa seharusnya akan mati menanggung dosa-dosanya, namun Allah yang pengasih dan penyayang rela mengorbankan anakNya yang tunggal untuk mati menggantikan kita. Allah berkorban dalam peristiwa natal. Demikian juga dengan orang-orang pada peristiwa natal, mereka juga turut berkorban. Para majus mengorbankan persembahan-persembahan mereka emas, perak, dan mur Matius 211, sebagai “kado natal” terindah mereka kepada bayi Yesus. Juga Yusuf dan Maria harus berkorban di hari natal. Maria dan Yusuf harus mengorbankan perasaan mereka untuk menerima bayi Yesus yang bukan anak mereka sendiri, dan ketika mereka masih belum resmi berstatus sebagai suami istri. Selain itu, mereka juga harus berkorban ketika pergi dari Nazaret ke Betlehem, di mana Maria dalam keadaan mengandung. Dan ketika Herodes Agung berencana membunuh bayi-bayi di Betlehem, mereka juga harus mengungsi ke Mesir untuk beberapa lama, hingga Herodes Agung meninggal dunia. Sah-sah saja jika kita mengharapkan kado natal pada hari natal. Tetapi alangkah baiknya jika kita juga memberikan kado di hari natal, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Namun yang terutama adalah “pengorbanan” kita bagi Yesus yang telah rela datang ke dunia untuk membebaskan kita dari belenggu iblis dan dosa serta memberi kita hidup kekal di sorga bersamaNya. Pengorbanan apakah yang telah kita lakukan untukNya? 2. Natal Adalah Solidaritas Makna natal yang sesungguhnya atau yang sejati yang kedua adalah solidaritas. Anak Allah yang kudus rela datang ke dunia dan menjadi sama seperti manusia. Dia adalah Allah, yang pada hakekatnya setara dengan Allah Bapa, namun Ia rela mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang manusia/hamba agar bisa mati bagi dosa-dosa dunia Filipi 25-8. Yesus adalah Tuhan, turun dari singgasanaNya di sorga dan datang ke bumi dengan cara berinkarnasi, mengambil rupa seorang manusia dan tinggal di antara manusia Yohanes 11,14. Yesus tinggal di antara manusia yang berdosa, bejat dan memberontak kepada Allah. Ia melakukan hal itu agar Ia dapat melayani manusia dan mati bagi mereka. Itulah sebabnya namaNya disebut Immanuel Tuhan beserta kita Matius 121-23. Lewat natal kita diingatkan untuk menunjukkan rasa solidaritas dan persaudaraan terhadap mereka yang terhilang, miskin, terpinggirkan, dan menderita. 3. Natal Adalah Kesederhanaan Makna natal yang sesungguhnya atau yang sejati adalah kesederhanaan. Anak Allah yang kudus lahir bukan di ibu kota Israel, Yerusalem, atau di ibu kota kekaisaran Romawi, Roma, namun di kota kecil Betlehem Lukas 24-6. Dia juga tidak lahir di istana, namun di dalam palungan, atau tempat makan ternak Lukas 27. Tidak juga di dalam keluarga raja atau bangsawan yang terhormat, juga tidak di dalam keluarga orang kaya, tetapi di dalam keluarga tukang kayu yang sederhana, Yusuf dan Maria. Jika Dia mau, sebenarnya Ia bisa saja memilih lahir di kota besar saat itu, seperti Yerusalem atau Roma, atau lahir di keluarga kaya atau bangsawan, bukan di dalam keluarga tukang kayu yang sederhana. Namun Ia tidak melakukannya. Ia lahir dan hidup secara sederhana. KelahiranNya pun diberitakan bukan kepada para raja, nabi atau orang besar, namun kepada para gembala domba yang sederhana Lukas 28-12. Kita patut merayakan natal secara sederhana, bukan dengan kemewahan, sebab peristiwa natal yang pertama pun sangat sederhana. Tidaklah salah membeli pakaian baru pada hari natal, membuat kue-kue dan makanan yang lezat, menghias gereja dan rumah kita dengan ornamen-ornamen natal, tetapi jangan sampai kesederhanan natal menjadi hilang dari perayaan kita. 4. Natal Adalah Universalitas Makna natal yang sesungguhnya atau yang sejati lainnya adalah universalitas. Natal adalah bagi semua orang dari segala bangsa. Hal ini tampak dari pemberitahuan malaikat kepada para gembala di padang Efrata. Malaikat tersebut mengatakan bahwa kabar yang dibawanya ditujukan bagi segala bangsa Lukas 210. Hal ini juga tampak dari kedatangan para majus dari Timur, yang jelas bukan orang Israel. Mereka datang dari negerinya untuk menyembah Juruselamat yang baru lahir. Mereka datang bukan atas inisiatif mereka sendiri, tetapi karena dituntun oleh Allah sendiri lewat sebuah bintang di langit. Baca 7 Fakta Tentang Orang Majus Yang Perlu Anda Tahu. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memaksudkan natal untuk segala bangsa, termasuk orang-orang majus dari Timur ini. Jadi natal ditujukan bukan hanya kepada orang Israel saja, sebagai umat plihan Tuhan, tetapi kepada semua bangsa di bumi Lukas 230-32. Kita dapat mengundang setiap orang untuk menerima kasih natal tersebut. Siapa saja yang mau percaya dan menerima bayi natal, dapat turut merayakan natal. Pages 1 2
Senin, 13 Desember 2021Makna NatalBacaan Alkitab 1 Timotius 112-17Novel A Christmas Carol karya Charles Dickens diterbitkan pada 19 Desember 1843, dan hingga kini selalu dicetak ulang. Novel itu berkisah tentang Ebenezer Scrooge, seorang pria kaya yang sinis dan kikir. Scrooge berkata, “Semua orang tolol, yang ke mana-mana mengucapkan Selamat Hari Natal’, seharusnya ikut direbus dalam puding yang mereka masak sendiri!” Namun di suatu malam Natal, Scrooge berubah drastis menjadi pribadi yang ramah dan bahagia. Dengan humor dan wawasan yang memikat, novel karya Dickens tersebut menangkap dengan baik adanya kerinduan umat manusia di mana saja untuk memiliki kedamaian masa mudanya, Rasul Paulus pernah menentang Yesus dan para pengikut-Nya dengan hati penuh dendam. Ia “berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara” Kis 83. Namun suatu hari ia bertemu Kristus yang telah bangkit, dan jalan hidupnya berubah 180 derajat Kis. 91-16.Dalam surat kepada Timotius, anak rohaninya, Paulus menggambarkan perubahan hidupnya, bahwa meski tadinya ia adalah, “seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, . . . kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus” 1Tim. 113-14. Yesus telah lahir ke dunia ini dan menyerahkan nyawa-Nya supaya kita dapat diampuni dan diubahkan melalui iman kepada-Nya. Itulah makna Natal! Perubahan Perilaku Dimulai Ketika Yesus Mengubah Hati Kita.
Dec 24, 2015 in church Selamat hari Natal kepada teman-teman semua. Saya senang bila teman-teman turut mendapatkan berkat melalui website yang berisi refleksi dan perenungan pribadi mengenai kehidupan Kristen dan juga pengalaman-pengalaman kami. Website ini telah berkembang hampir 3 kali lipat di tahun 2015, semenjak perubahan di tahun 2013 yang lalu. Jumlah pengunjung website menjadi hampir 2,5 kali lipat dan jumlah halaman yang dibaca naik 2 kali lipat. Dan dalam artikel ini masih dalam suasana Natal, ijinkan saya membagikan perenungan Natal Apa makna Natal bagiku? Apa Makna Natal? Apa Makna Natal Bagiku Pertanyaan ini semestinya ada dalam benak kita sepanjang tahun, tidak hanya saat pohon Natal dihias dan lantunan musik dan lagu Natal dimainkan di bulan Desember saja. Apa makna Natal? Adakah Natal membawa perubahan dalam diriku? Adakah Natal membuatku belajar tentang Allah? Mari kita bersama-sama merenungkannya seperti yang tertulis dalam Lukas 2. Kehadiran Allah di dalam dunia dalam rupa Yesus menunjukkan sedemikian besarnya kasih Allah. Ketika dulu bangsa Israel berkhianat dan menentang perjanjian dengan Allah dan melawan segala Nabi dan firman yang disampaikan Allah, Allah menghukumnya dengan pembuangan ke negeri Babel. Suasana Israel dan Yehuda juga porak-poranda akibat dihancurkan oleh Babel dan Asyur. Namun, meskipun begitu, Allah tidak berarti membenci dan selamanya meninggalkan umat-Nya. Allah memberikan harapan baru lewat kelahiran Mesias di kota Betlehem, yang kita rayakan sebagai hari Natal. Para gembala menjadi saksi pertama berita sukacita tersebut. Mereka yang pertama mendapatkan kabar kelahiran sang Mesias yang disampaikan oleh para Malaikat Lukas 28-14. Sungguh menarik mengetahui bahwa para Malaikat tidak hanya ditugaskan menyampaikan kabar kelahiran Yesus kepada para gembala saja, namun juga para Malaikat memuji Allah bersama dengan sejumlah besar bala tentara sorga. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” Lukas 214. Kita dapat melihat begitu besarnya sukacita sorga menyambut kedatangan Allah ke dunia. Di sinilah kita memahami sesungguhnya apa makna Natal bagi diri kita. Natal adalah di mana Allah sepatutnya dimuliakan oleh seluruh alam semesta. Seluruh alam semesta akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti yang disampaikan dalam Habakuk 214. Seluruh umat akan memuji dan mengagungkan Allah Mahakuasa dan Maha Ajaib atas karena karya-Nya yang agung. Di sinilah kita memahami makna Natal. Natal adalah momen di mana kita kembali diingatkan untuk senantiasa mengagungkan dan meninggikan Allah sang Pencipta yang Maha Kasih dan Maha Rahim. Pengenalan akan Allah yang Maha Kasih lewat momen Natal itulah yang membawa damai sejahtera di bumi. Semakin kita mengenal Allah dan kasih Allah, kita akan semakin bersyukur, dan mendapatkan damai sejahtera dalam hidup. Apakah Natal itu? Mengapa Allah harus datang ke dalam dunia dalam Yesus? Alasannya untuk menunjukkan dan memperlihatkan kemuliaan dan keajaiban kasih Allah. Lewat Natal kita memahami Allah bukannya Allah yang jauh dan tidak peduli, namun Allah yang sangat kasih dan memperhatikan kita satu per satu. Pengenalan akan Allah inilah yang akan memberikan sukacita dan damai sejahtera bagi kita dalam menjalani kehidupan. Meskipun ada masalah dan tantangan yang berat menghadang, kita percaya Allah tidak berubah dan mempedulikan kita satu per satu. Inilah makna Natal bagiku. Dan alangkah bahagianya mendapati teman-teman juga merasakan sukacita yang sama dari Allah. Sekali lagi saya mengucapkan selamat hari Natal bagi kita semua! Syalom! Sumber gambar Recommended for you